Bersepeda merupakan suatu kegiatan yang paling disukai bagi para kalangan yang menginkan kemudahaan agar terhindar dari kemacetan lalu lintas. Juga semakin panasnya bumi ini, menuntut kita untuk mencegah terjadinya global worming. Dengan bersepeda pun dapat dijadikan hobi bagi beberapa kalangan. Para bikers, sebutan bagi para pengendara sepeda, dapat mengendarai berbagai macam sepeda. Karena sepeda saat ini sudah terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya sepeda gunung, BMX, sepeda lipat, sepeda fixie dan berbagai jenis sepeda lainnya. Disini, kita akan membahas mengenai sepeda gunung downhill, yang telah menjadi banyak perbincangan, baik itu kalangan muda maupun kalangan yang telah berusia.
Sepeda gunung atau biasa disebut dengan MTB merupakan sepeda yang telah dilengkapi dengan teknologi khusus yang dirancang untuk melintasi medan yang begitu berat. Pada umumnya sepeda gunung ini terbagai menjadi beberapa bagian, yaitu medan semi off road, medan naik gunung dan medan turun gunung. Perkembangan jaman yang ada saat ini, membuat aliran sepeda gunung menjadi kian berkembang, seperti sepeda trial, sepeda dirt jump hingga sepeda yang dirancang untuk melintasi alam yang mempunyai lintas yang berat. Mungkin pada awalnya, Anda akan melihat keanehan yang terjadi ketika ingin mengendarai sepeda downhill. Baiklah, disini kami menyebut kalangan tersebut yaitu downhillers. Mengapa? Karena sebelum Anda mengendarainya, pastilah pengendara sepeda tersebut menaiki mobil yang akan mengantarkan para pengendara sepeda downhill ke medan dengan turunan yang curam.
Pada umumnya sepeda yang digunakan untuk menuruni jalanan yang curam tersebut pun, menggunakan sepeda khusus yang lebih berat dibandingkan dengan sepeda lain. Juga sepeda downhill dilengkapi dengan rem cakram yang begitu tangguh yang tidak dapat dipakai untuk jalan yang menanjak. Sepeda downhill sendiri ini pun merupakan sepeda yang menggunakan bantuan gaya gravitasi bumi ketika Anda akan menuruni bukit yang curam. Aktivitas sepeda downhill sendiri ini mempunyai ciri-ciri, seperti berikut :
- Lintasan downhill secara umumnya mempunyai panjang hingga 1.5 hingga 3.5 kilometer dengan masing-masing memiliki waktu tempuh 2 sampai 5 menit dalam mengendarainya.
- Trek downhill sengaja dipilih dengan mempunyai tingkat kesulitan yang lebih tinggi, sehingga menunutut para downhillers untuk mengasah kemampuan pengendalian dalam menjalaninya.
- Pengendara dapat dipastikan memakai perlengkapan pelindung, yaitu helm, sarung tangan, pelindung siku dan lutut dan berbagai alat pelindung tubuh lainnya.
Model sarung tangan terbaik yang dapat Anda gunakan ketika bersepeda downhill, adalah sarung tangan jenis gel yang memiliki jenis full cover finger. Hal tersebut memungkinkan Anda untuk melindungi secara penuh jari tangan Anda. Juga dapat meredamkan getaran-getaran yang timbul akibat terkena goncangan di jalanan.
- Pengendara downhill pun umumnya mempunyai kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis sepeda gunung lainnya, seperti yang telah disebutkan diatas.
- Di Indonesia, lintasan aktivitas sepeda downhill sendiri memiliki chicken line yang mempunyai jalur yang lebih aman dibandingan dengan jalur utamanya.
- Para downhillers harus menguasai berbagai macam teknik yang mengkombinasikan kekuatan otot kaki, gerakan tubuh, maupun ketepatan dalam berhitung pada saat membelokkan sepeda saat menuruni bukit yang curam.
0 komentar:
Posting Komentar